Analisis Keberdayaan Pokdakan “Ikan Hias” Dalam Menjalankan Fungsi Pemasaran (Studi Kasus Di Desa Punjul, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur)

Setiap perusahaan yang ingin tetap melangsungkan hidupnya untuk berkembang dan memperoleh keuntungan dalam waktu yang panjang, maka pemasaran menjadi salah satu kegiatan yang tidak boleh diabaikan. Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa hingga ke tangan konsumen saja, tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dan menghasilkan laba. Fungsi pemasaran adalah aktivitas yang dijalankan pada bisnis yang terlibat di dalam menggerakkan barang atau jasa dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen. Pada prinsipnya terdapat tiga fungsi pemasaran, yaitu:fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi penyedia fasilitas. Fungsi pertukaran terdiri dari fungsi penjualan dan pembelian. Fungsi fisik meliputi pengangkutan dan penyimpanan. Sedangkan fungsi penyedia fasilitas ini meliputi standarisasi, penanggungan resiko, informasi harga dan penyedia dana. Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) “Ikan Hias” merupakan sebuah kelompok pembudidaya ikan hias yang berdiri pada tanggal 7 Juli 2013.Tujuan berdirinya POKDAKAN “Ikan Hias” adalah meningkatkan hasil perikanan terutama ikan hias yang selama ini memiliki beberapa keluhan seperti pemasaran hasil panen, pembinaan dalam kegiatan budidaya dan peningkatan hasil yang lebih baik. Pada kegiatan pemasaran, POKDAKAN “Ikan Hias” dapat menjalankan fungsi–fungsi pemasaran dengan baik, hal ini terbukti karena POKDAKAN mampu memasarkan ikan hias secara luas kepada konsumen.Fenomena yang beredar di masyarakat tentang sulitnya kegiatan pemasaran yang dialami oleh pembudidaya ikan hias tidak terjadi pada pembudidaya ikan hias di Desa Punjul, karena dengan terbentuknya POKDAKAN “Ikan Hias” ini para pembudidaya merasa terbantu pada kegiatan budidaya terutama pada kegiatan pemasaran hasil ikan hias. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis: (1) Tingkat kesejahteraanpada POKDAKAN “Ikan Hias”. (2) Bentuk akses, partisipasi dan pengambilan keputusan pada POKDAKAN “Ikan Hias” terhadap sumberdaya yang tersedia dan menjalankan fungsi-fungsi pemsaran. (3) Tingkat kesadaran kritispada POKDAKAN “Ikan Hias”. (4) Strategi pemasaran yang berdaya saing pada POKDAKAN “Ikan Hias”. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 April 2016 sampai dengan tanggal 9 April 2016 di POKDAKAN “Ikan Hias” Desa Punjul, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Populasi penelitian ini adalah kelompok pembudidaya ikan (POKDAKAN) “Ikan Hias” yang terdiri dari pengelola dan anggota, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik snowball sampling. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Jenis data adalah data kualitatif, sedangkan sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan cara observasi, wawancara dan studi pustaka. Analisa data menggunakan teknik pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, pengambilan kesimpulan dan verifikasi data. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Tingkat kesejahteraan POKDAKAN “Ikan Hias” dapat digolongkan kedalam keluarga sejahtera II, dengan kehidupan yang sederhana maka semua kebutuhan anggota setiap hari dapat terpenuhi. Kualitas sumberdaya manusia berupa pendidikan dan ketrampilan serta sarana dan prasarana penunjang, akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan yang dimiliki. (2) Tingkat keberdayaan POKDAKAN “Ikan Hias” dilihat dari bentuk akses, partisipasi dan pengambilan keputusan terhadap sumberdaya dan fungsi-fungsi pemasaran didominasi oleh pihak pengelola. Sedangkan keberdayaan pihak anggota dinilai rendah dan masih kurang. Adanya kelompok usaha akan membantu sesorang yang pada mulanya kurang berdaya menjadi lebih berdaya. (3) Tingkat kesadaran kritis dalam mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi pada POKDAKAN “Ikan Hias” baik dari pihak pengelola maupun anggota dapat dikatakan baik. Seseorang yang mempunyai kesadaran kritis tinggi, maka akan mempermudah untuk mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi. (4) Faktor-faktor penunjang strategi pemasaran yang berdaya saing pada POKDAKAN “Ikan Hias” adalah: menjaga kualitas ikan hias hasil budidaya sebaik mungkin, aktif mengamati perkembangan pasar dan mengamati perkembangan harga ikan hias yang beredar di pasar, mencari tahu kelemahan dan kelebihan para pesaing, aktif melakukan kegiatan promosi kepada calon konsumen serta menjalin kerjasama dengan kelompok pembudidaya ikan hias lain. Strategi pemasaran yang diterapkan pada suatu perusahaan berbanding lurus dengan hasil yang akan didapat. Saran dari penelitian ini adalah: (1) Dilihat dari kontribusi yang didapatkan dari usaha budidaya ikan hias ini terhadap pendapatan rumah tangga, maka usaha ini sebaiknya dikembangkan. (2) Sebaiknya tingkat keberdayaan anggota POKDAKAN “Ikan Hias” terhadap sumberdaya dan fungsi-fungsi pemasaran lebih ditingkatkan. (3) Sebaiknya POKDAKAN “Ikan Hias” lebih memperhatikan lagi tentang kualitas ikan hias yang akan dijual kepada para konsumen. (4) Adanya kegiatan pembukuan dan pelaporan secara transparan dari hasil penjualan ikan hias sangat penting dilakukan. (5) Perluasan daerah pemasaran perlu ditingkatkan lagi oleh POKDAKAN “Ikan Hias”. (6) Dalam kegiatan promosi sebaiknya tidak hanya dilakukan menggunakan handphonesaja, peran media sosial seperti web, facebook, instagram dan lain-lain juga akan sangat membantu dalam kegiatan promosi